Kebijakan baru kurikulum 2013 membawa tiga perubahan besar. Perubahan tersebut diimplementasikan di semua jenjang pendidikan mulai SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Hal itu disampaikan Wakil Mendikbud, Prof Musliar Kasim di kuliah umum "Implementasi Kurikulum 2013 dan Relevansinya Dengan Kebutuhan Kualifikasi Kompetensi Lulusan" di auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sabtu (21/9).
Dia mengatakan, perubahan pertama adalah pada konsep kurikulum itu sendiri. "Konsep itu perpaduan antara hardskill dan softskill. Artinya, tidak hanya memberikan bekal pengetahuan pada siswa tapi juga ketrampilan," ungkapnya pada para mahasiswa baru program pascasarjana Unnes.
Adapun, lanjut dia, penilaian konsep kurikulum 2013 berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses penilaian.
Selain itu perubahan lain pada kurikulum baru adalah pada buku yang dipakai. Buku tersebut berbasis kegiatan serta tematik terpadu.
"Tidak ada syarat khusus dalam mengajarkan kurikulum baru hanya menuntut guru kreatif. Dan kurikulum 2013 tidak bisa diajarkan jika guru tidak ikut pelatihan," kata mantan Rektor Univertas Andalas Sumatra Barat itu.
Kemudian perubahan terakhir, yakni menekankan proses pembelajaran dan penilaian. Pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific atau pengamatan.
Maksudnya dalam mengajar peserta didik guru dapat meminta anak untuk bertanya dan mendorong anak mencari tahu.
Mendorong anak berpikir kreatif,inovatif, afektif, produktif. "Kurikulum 2013 tak akan sukses jika guru dan dosen tidak menghayati materi tersebut," tandas Musliar.
Post a Comment